Dapatkan informasi dan download brosur dibawah ini dengan cara klik disini
all about me just ordinary and simple, \(o^.....^o)/
Friday, 24 May 2013
TIPS UNTUK TEKNIK PEMOTRETAN BAGI FOTOGRAFER PEMULA
Membuat foto indah melibatkan pemikiran-pemikiran dan ide
yang kreatif, serta imajinasi yang meluas. Bukan hanya terpacu pada satu objek
saja. Meskipun sering terbantu dengan peralatan fotografi yang bagus, namun
yang diperlukan sebelum pengambilan foto adalah bepikir dan mengerti tentang
apa yang anda coba tangkap dari objek atau yang akan anda ciptakan dari objek. Jadi,
anda harus memahami betul apa yang sedang berlangsung dalam objek yang akan
anda ambil tersebut, sehingga akan menghasilkan suatu karya yang bernilai. Berikut
ini adalah beberapa teknik pemotretan yang dapat dijadikan pedoman untuk
membantu para fotografer pemula dalam meningkatkan keahlian fotografinya.
1. Potret lebih dekat ke
Point Of Interest (POI, fokus utama dalam foto)
Setiap kali Anda melihat objek, bergeraklah lebih mendekat (bisa juga
dengan menggunakan zoom) agar frame atau foto terlihat terisi penuh
oleh objek yang ingin Anda fokuskan, jangan meninggalkan banyak ruang kosong
dalam frame atau foto Anda karena akan terlihat tidak menarik oleh orang
lain dan objeknya terlihat tidak detail.Coba perhatikan dua foto dibawah ini, mana menurut anda yang
lebih menarik dilihat? Foto yang kedua lebih indah dan menarik untuk dilihat
bukan?
![]() |
Objek perahu terlalu jauh, banyak
ruang kosong dalam frame
© Jim Miotke 2005 |
![]() |
Objek kapal lebih dekat, frame
terlihat lebih terisi
© Jim Miotke 2005 |
2. Potret dengan cepat untuk menangkap momen
Jangan sampai terlalu lama
dalam melakukan pengaturan pada kamera karena Anda bisa kehilangan momen yang
bagus pada objek Anda, lakukan pemotretan sesegera mungkin dan secepat mungkin.
Anda tidak usah khawatir tentang pengambilan gambar yang terlalu
banyak karena gambar yang tidak bagus nantinya bisa dihapus. Yang penting
potret dulu, baru nanti dipelajari masing-masing foto yang sudah diambil. Jadi,
jangan ragu-ragu lagi dalam pengambilan sebuah objek yang menurut anda menarik.
![]() |
Foto yang diambil dengan cepat
© Jim Miotke 2005 |
|
3. Hati-hati dalam
mengkomposisi objek dalam foto
Jika Anda ingin mengkomersilkan foto Anda, lakukan segala usaha terhadap foto Anda agar komposisi objek terlihat seimbang dan indah karena orang-orang lebih banyak merespon foto yang memiliki semua elemen yang seimbang. Upayakan foto mengarahkan mata menuju objek yang difokuskan dengan menggunakan garis atau pola.
Jika Anda ingin mengkomersilkan foto Anda, lakukan segala usaha terhadap foto Anda agar komposisi objek terlihat seimbang dan indah karena orang-orang lebih banyak merespon foto yang memiliki semua elemen yang seimbang. Upayakan foto mengarahkan mata menuju objek yang difokuskan dengan menggunakan garis atau pola.
![]() |
Komposisi yang seimbang
© Jim Miotke 2005 |
4. Selektif dalam
menampilkan elemen-elemen dalam foto
Seleksi dan
jauhkan elemen-elemen yang dapat mengganggu dan mengalihkan perhatian
orang-orang ke objek utama sebagai fokus dari foto atau Point of Interest.
Cara yang termudah untuk melakukannya adalah melakukan komposisi melalui
jendela bidik kamera Anda, geser posisi tempat Anda akan memotret untuk hindari
elemen-elemen yang bisa mengganggu objek utama dalam jendela bidik seperti
adanya kabel listrik, ranting pohon yang terlihat dari samping, jari tangan
Anda atau tali kamera Anda yang terlihat melalui jendela bidik. Cara lain
untuk menyeleksi elemen-elemen dalam foto yaitu dengan melakukan foto editing
dengan menggunakan software tertentu untuk menghilangkan elemen-elemen yang
mengganggu keindahan foto Anda.
![]() |
Teknik Panning, cara lain untuk
menyeleksi elemen-elemen dalam foto
© Jim Miotke 2005 |
5. Fokus pada objek
Lakukan latihan memotret
dengan menggunakan Aperture yang berbeda dan periksa hasil foto tersebut untuk
mempelajari bagaimana Depth-of-Field (DoF, kedalaman fokus foto) mempengaruhi
hasil pemotretan Anda. Anda akan menemukan bahwa Depth-of-Field yang lebih
kecil atau sempit (f-stop lebih kecil, misal f2.8) menghasilkan foto yang
semua fokusnya tertuju pada objek Anda dan background nya akan terlihat blur,
teknik foto ini cocok digunakan untuk memotret anak Anda, binatang kesayangan
Anda, foto model, dll.
Sedangkan
untuk Depth-of-Field yang lebih besar (f-stop lebih besar, misal f22) akan
menghasilkan foto dengan fokus ke semua area yang terlihat dalam jendela bidik,
teknik ini cocok digunakan untuk memotret pemandangan.
![]() |
Fokus pada objek dengan DoF yang
sempit
© Jim Miotke 2005 |
6. Bereksperimen dengan Shutter Speed
Salah satu aspek yang paling
dasar dan menyenangkan dalam dunia fotografi adalah bahwa Anda memiliki
kemampuan untuk memperlambat kurun waktu atau menangkap objek sepersekian
detik.
Gunakan teknik Shutter
Speed yang lambat dan tripod untuk membuat foto
yang cantik dari aliran sungai atau teknik Shutter Speed yang cepat
(1/500 keatas) untuk menangkap objek yang bergerak. Sehingga objek tersebut Nampak lebih indah daripada
diambil dengan pengaturan cepat.
![]() |
Memotret air terjun dengan Shutter
Speed lambat
© Jim Miotke 2005 |
7. Perhatikan arah sumber cahaya
Perhatikan posisi matahari
untuk melihat dengan jenis cahaya yang Anda gunakan memotret. Jika Anda ingin
menghasilkan foto siluet lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada
dibelakang objek, sebaliknya jika Anda ingin cahaya fokus pada objek maka
lakukan pemotretan dengan posisi matahari berada didepan atau disamping objek.
Selain cahaya dari matahari, cahaya dapat dibuat dengan menggunakan lampu dan
penggunaan lampu ini lebih fleksibel dalam menentukan arah datangnya
cahaya sehingga dapat menghasilkan foto yang lebih bagus. Jangan sampai anda salah menempatkan cahaya, agar
menghasilkan foto yang sesuai.
![]() |
Foto dengan pencahayaan dari samping,
sumber cahaya dari matahari
© Jim Miotke 2005 |
|
8. Perhatikan cuaca
Lihat situasi diluar rumah dan
putuskan apakah Anda ingin memiliki background langit dalam foto atau tidak.
Jika mendung, hindari sebisa mungkin langit tidak tertangkap oleh kamera Anda
dan hindari menjadi background foto Anda. Ketika hari cerah, lakukanlah
pemotretan dengan menempatkan langit sebagai salah satu elemen dalam foto Anda.
Jika kamera
Anda memungkinkan untuk penggunaan filter, gunakanlah
filter Polarizer. Hal ini akan membantu Anda
membuat langit menjadi lebih biru, kaya warna
kontras dan efek indah lainnya.
![]() |
Foto menggunakan filter Polarizer,
menghasilkan efek langit yang lebih biru
© Jim Miotke 2005 |
9. Gunakan Mode kamera yang cocok buat Anda
Setiap kamera terdapat
beberapa Mode pemotretan, jangan hanya terpaku untuk menggunakan Mode
"AUTO" atau "Program" yang serba otomatis karena akan
menghasilkan foto yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang Anda inginkan.
Gunakanlah Mode yang semi otomatis (seperti Aperture Priority; Av, Shutter
Speed Priority; Tv, dll) agar Anda bisa mengontrol setting-an tertentu
untuk mendapatkan foto yang lebih indah dan sesuai dengan keinginan Anda.
10. Berani dalam memotret
Jangan biarkan diri Anda
merasa takut akan resiko dalam memotret objek apapun karena hal tersebut
akan mematikan kreatifitas Anda dalam memotret untuk mendapatkan foto yang
mengagumkan. Jika Anda ingin memotret momen atau objek yang tidak ingin
Anda lewatkan dalam kondisi hujan atau Anda sedang berada diatas perahu,
beranikan diri Anda memotret dengan kamera yang telah dilindungi tas plastik
transparan yang kedap air (waterproof bag), jangan takut kamera Anda akan
basah atau Anda akan kehilangan momen yang mengagumkan.
![]() |
Foto yang dipotret dari atas
perahu dengan menggunakan
kamera yang dilindungi tas yang kedap air |
Diakses dari otodidakfotografi.blogspot.com
ditambah gubahan sendiri
10 Tips Untuk Mendapatkan Hasil Maksimal Dari Kamera DSLR Anda
Kamera
digital saat ini mengalami perkembangan
yang luar biasa cepat. Hampir setiap beberapa bulan produsen kamera akan
memperkenalkan sebuah body baru sarat dengan fitur dan teknologi yang sebelumnya tidak tersedia,
tetapi hal ini bukan merupakan sesuatu hal yang buruk. Semua fotografer
memperoleh manfaat lebih dari kamera baru ini dalam hal meningkatkan kinerja
mereka, hal itu berarti Anda mungkin harus meng-upgrade kamera Anda setiap tahun atau lebih. Era kamera
menggunakan roll film sudah lewat dimana Anda dulu dapat meng-upgrade kamera Anda setiap 5 tahun.
Kamera digital saat ini seolah-olah menjelma menjadi sebuah super computer, dimana di dalamnya dapat menghasilkan proses untuk shooting, playback bahkan editing. Untuk pemula atau pro yang sudah berpengalaman, sangat penting untuk mengetahui pengaturan apa saja yang terdapat dalam sebuah kamera dan mengaturnya untuk kebutuhan mereka masing-masing sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dari kamera tersebut. Gunakan tips di bawah ini untuk mendapatkan performa terbaik dari DSLR baru Anda:
Kamera digital saat ini seolah-olah menjelma menjadi sebuah super computer, dimana di dalamnya dapat menghasilkan proses untuk shooting, playback bahkan editing. Untuk pemula atau pro yang sudah berpengalaman, sangat penting untuk mengetahui pengaturan apa saja yang terdapat dalam sebuah kamera dan mengaturnya untuk kebutuhan mereka masing-masing sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dari kamera tersebut. Gunakan tips di bawah ini untuk mendapatkan performa terbaik dari DSLR baru Anda:
1. Gunakan format file RAW
Memilih format file yang tepat adalah langkah pertama dalam
menggunakan DSLR baru Anda. Format file menentukan ukuran dan kualitas gambar
yang dapat disimpan pada kartu memori Anda. Terdapat dua pilihan, JPEG atau RAW. File JPEG diproses dalam kamera sesuai dengan pengaturan yang telah
Anda tetapkan. File ini baik untuk berbagai keperluan selama Anda mendapatkaneksposure dan white balance yang tepat. Tetapi ketika Anda membuka file JPEG di
komputer, data yang telah disimpan dalam format ini akan mengurangi pilihan
Anda untuk lebih mengoptimalkan gambar.
File RAW adalah
data yang benar-benar murni atau belum diproses, yang mengandung data sensor
pixel yang asli.
Software editing saat ini memiliki banyak pilihan untuk pengolahan RAW, yang memungkinkan berbagai penyesuaian dari gambar RAW tanpa menurunkan kualitasnya. Jika Anda baru memulai, coba gunakan opsi RAW + JPEG, jika kamera Anda memiliki pilihan ini untuk mendapatkan kedua format gambar tersebut. Pendekatan ini membutuhkan ruang memori lebih banyak, tetapi Anda memiliki keleluasaan dalam mengolah dan melakukan penyesuaian sesuai dengan keinginan Anda.
Software editing saat ini memiliki banyak pilihan untuk pengolahan RAW, yang memungkinkan berbagai penyesuaian dari gambar RAW tanpa menurunkan kualitasnya. Jika Anda baru memulai, coba gunakan opsi RAW + JPEG, jika kamera Anda memiliki pilihan ini untuk mendapatkan kedua format gambar tersebut. Pendekatan ini membutuhkan ruang memori lebih banyak, tetapi Anda memiliki keleluasaan dalam mengolah dan melakukan penyesuaian sesuai dengan keinginan Anda.
2. Gunakan Noise
Reduction pada kamera
Anda dapat mengambil gambar dalam format RAW dan kemudian
melakukan sebagian optimasi pada postprocessing. Anda dapat melakukan sharpening, color saturation dan juga contrast serta variable lain dalam Photoshop sebagai media
dalam Anda mengolah gambar. Tetapi ada satu pengaturan yang dapat dilakukan di
dalam kamera yaitu pengaturan untuk mengurangi noise yaitunoise
reduction.
Jika Anda suka mengambil gambar senja hari dan memotret
bintang, situasi ini adalah minim cahaya dan memerlukan bukaan lensa dari satu
detik hingga lebih dari satu jam. Exposure yang panjang akan mengakibatkan noise yang berlebihan. Hal ini
disebabkan karena sensor digital memanas sehingga mengakibatkan gambar yang
diperoleh akan menghasilkan noise yang cukup mengganggu.
Tetapi ada kabar baik dari produsen kamera digital saat ini,
bahwa banyak kamera digital sekarang memiliki fasilitas noise reduction. Dalam fotografi digital, pengurangan dark
frame adalah cara untuk meminimalkan
noise gambar untuk foto yang diambil dengan waktu pemaparan yang panjang (long
exposure). Ia mengambil keuntungan dari
fakta bahwa komponen noise, yang dikenal sebagaifixed-pattern noise, adalah sama dari satu gambar ke gambar yang lain:
yaitu noise yang berasal dari sensor (dead or hot pixels). Ia bekerja dengan mengambil gambar pada saat
rana tertutup. Kamera kemudian menggunakan cara ini untuk mengidentifikasi pixel
panas atau noise dan kemudian menghilangkannya. Bagaimanapun juga
jangka waktu pengambilan gambar yang pertama adalah sama ketika kamera
mengambil gambar untuk dark frame. Dalam contoh di atas, setelah pengambilan gambar
bintang selama satu jam, Anda hanya perlu menyimpan kamera sementara dalam
jangka waktu satu jam, dan kemudian Anda akan mendapatkan gambar yang bersih
darinoise.
3. Gunakan White Balance
White
Balance adalah istilah dalam fotografi untuk kalibrasi titik berwarna putih. Sebagaimana dijelaskan pada bagian
suhu warna / color temperature, warna yang dianggap putih dapat bervariasi
tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep “warna putih” menjadi bukan sesuatu
yang absolut. Kebanyakan kamera
digital dapat diatur untuk memilih
warna putih sesuai selera Anda, biasanya dengan cara mengarahkan kamera ke
objek berwarna putih dalam sinaran cahaya yang ada, teknik ini disebut manual
white balance. Beberapa kamera dapat juga
mendeteksi adanya cahaya sekitar dan menentukan sendiri warna putih yang
dimaksud – hal ini disebut automatic white balance. Sedangkan pemilihan white balance berdasarkan
pilihan jenis lampu yang disediakan pada kamera digital disebut pre-set
white balance.
4. Gunakan Autofocus untuk memotret
Untuk objek diam biasanya pada model foto lanskap dan
portrait, biasanya Anda pasti sering menggunakan mode fokus manual. Tapi untuk
objek bergerak misalkan burung yang terbang di angkasa kita tentu tidak akan
dapat menggunakan mode fokus manual untuk dapat menangkap pergerakan burung
dengan cepat kita dapat menggunakan mode autofocus.
Terdapat 3 peraturan penting ketika kita
menggunakan mode autofocus untuk objek bergerak:
Pertama, aktifkan continuous servo focus. Mode ini memberitahu kamera bahwa objek bergerak
sehingga kamera akan terus memfokuskan kembali untuk membekukan objek. Kedua, pilihdynamic focus untuk mengaktifkan lebih banyak titik fokus dalam
kamera Anda. Pola ini bervariasi untuk setiap kamera, tetapi biasanya digunakan
pola 9-point group pattern untuk objek yang bergerak dalam arah yang diprediksi. Tetapi untuk objek
yang bergerak tidak menentu, Anda dapat memilih pola kelompok yang lebih besar. Ketiga, atau yang terakhir adalah dengan mengatur frame
rate (jumlah bingkai gambar atau frame
yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar bergerak; diwujudkan dalam
satuan fps (frames
per second), makin tinggi angka fps-nya,
semakin mulus gambar bergeraknya). Dalam setiap kamera Anda akan menjumpai
frame rate yang berbeda-beda, ada yang 5fps, 3.9fps, 6.3fps. Semuanya dapat
digunakan tergantung dengan kebutuhan Anda.
5. Nyalakan High-Speed Flash
Sync
TTL
Flash (TTL
= Through-The-Lens) dalam fotografi telah memiliki kemajuan besar dalam
teknologi dan kemampuannya dalam beberapa tahun terakhir. Dengan sepasang flash dan flashpada
kamera Anda yang berfungsi sebagai master, Anda dapat mengambil objek secara nirkabel dan
menciptakan foto yang menakjubkan dimana saja Anda melakukan perjalanan. Anda
dapat mulai belajar menggunakan flash
on-camera dalam mode nirkabel
baik sebagaimaster ataupun
sebagai flash remote.
Anda dapat mengatur lebih jauh sinkronisasi pada kemera Anda,
pada kamera Nikon pengaturan
ini dapat ditemukan dalam fungsi custom pada menu yang terdapat di dalam kamera. Sedangkan
untuk Canon, opsi ini dapat
ditemukan pada flash itu sendiri. Mengatur high speed flash sync. pada kamera, memungkinkan Anda untuk mengambil gambar
dengan speed yang lebih cepat dari kecepatan standar rata-rata
kamera yang ada saat ini.
Sebagai contoh, ketika Anda sedang mengambil objek seorang
model di pinggir kolam renang dibawah sinar matahari yang terik. Anda ingin
menggunakan beberapa flash pada
bukaan rana f/2.8. Aperture ini akan memberikan efek blur pada latar belakang
objek Anda, pada kamera terlihat petunjuk bahwa kecepatan yang harus digunakan
adalah 1/1000 detik untuk bukaan yang tepat. High speed flash sync. akan memungkinkan Anda untuk mengambil gambar pada
kecepatan yang memungkinkan dan menambahkan beberapa flash sebagai
tambahan.
6. Gunakan Sensor Cleaning
Anda mungkin pernah merasakan sedikit kesulitan ketika harus membersihkan
debu yang menempel pada permukaan lensa Anda bukan? Membutuhkan waktu sekitar
30-45 menit hanya untuk membersihkan bintik-bintik debu.
Saat ini produsen kamera digital sudah menerapkan pada
sebagian besar kamera digital yang mereka produksi dengan menambahkan fungsi sensor cleaning pada kamera. Umumnya fungsi ini bekerja ketika kita
hendak menyalakan atau mematikan kamera kita. Fungsi ini cukup membantu kita
dalam membersihkan sensor pada kamera. Tapi mungkin ada cara yang lebih baik
yang dapat kita lakukan yaitu, kita harus mau membersihkan sensor secara
manual. Hal ini dapat kita lakukan ketika kita sering berganti lensa, karena
debu bisa saja masuk ketika kita melepas dan mengganti lensa. Lakukan hal ini
setiap kali kita akan mengganti lensa pada kamera.
7. Gunakan Depth-Of-Field
Preview
Depth of Field (DOF)
berarti kedalaman ruang. Di dunia fotografi, DOF secara teknis berarti rentang
atau variasi jarak antara kamera dengan subyek foto untuk menghasilkan variasi
ketajaman (fokus) gambar yang masih dapat diterima (tidak blur). Dengan kata
lain, DOF digunakan untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang
mendapatkan perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman
(fokus).
Tombol DOF Preview hanyalah sebuah alat bantu yg memungkinkan kita melihat approximation(perkiraan
hasil) foto yang akan terekam oleh kamera. Memang kita hanya bisa melihat
perkiraan saja mengingat pandangan pada viewfinder akan bertambah
gelap seiring dengan mengecilnya diafragma lensa. Sehingga agak susah menilai
mana objeknya yang fokus/tajam dan mana yang tidak.
8. Gunakan Image Stabilization
Banyak dari lensa kamera saat ini memiliki kemampuan Image Stabilization (stabilisasi-gambar). Teknologi ini secara
dramatis telah meningkatkan kemungkinan mendapatkan gambar yang tajam dalam
tingkat pencahayaan yang rendah, ketika posisi tangan kita memegang kamera.
Mengambil gambar dalam kondisi sangat minim cahaya dengan kecepatan 1/15 detik
pada ISO 6400 dengan hasil tajam tanpa blur akibat goncangan
tangan, merupakan sebuah dimensi baru dalam era fotografi digital.
Image Stabilizer ada
yang dibangun dan ditanamkan ke dalam lensa, dan ada juga dibangun dalam sensor
yang ada pada bodi kamera. Sistem ini dapat selalu Anda gunakan kecuali ketika
Anda menggunakan tripod atau tergantung dari generasi stabilisasi gambar yang
Anda miliki. Beberapa produsen kamera merekomendasikan mengubah stabilisasi
menjadi off ketika kita menggunakan tripod. Atau Anda sendiri dapat melakukan
riset dari lensa dan kamera Anda untuk dapat menemukan kinerja terbaik dari
sistem ini.
9. Gunakan Rain Cover
Ada satu hal yang harus Anda ingat ketika Anda akan memulai
aktifitas dalam pemotretan. Selalu siapkan pelindung kamera dari hujan! (rain
cover). Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini sangat sulit diprediksi,
ketika siang hari cuaca akan sangat terang dan begitu panasnya sementara
menjelang sore hari akan turun hujan. Memang saat ini banyak bermunculan
kamera dengan fasilitas anti hujan, anti debu dan bahkan anti goncangan ketika
jatuh. Semua fasilitas tersebut memang memudahkan Anda ketika melakukan
pemotretan dalam berbagai kondisi cuaca. Untuk kamera yang pro, bahkan
Anda dapat meninggalkan kamera berdiri sendiri di atas tripod ketika hujan
turun, sementara Anda berteduh menunggu saat hujan reda!
Jika demikian hebatnya fasilitas yang disediakan kamera
digital saat ini, lantas apa fungsinya lagi pelindung kamera dari hujan?
Seorang fotografer profesional mengatakan dalam situsnya: “I use a Nikon D3,
and it seems almost indestructible. I’ve dropped it on cement floors and shot
it in blinding Gobi Desert sandstorms and Alaskan blizzards, and the camera has
never let me down. But I still use a rain cover to protect the camera from the
elements. Better to be safe than sorry.”
Nah sekarang bagaimana dengan Anda?
10. Baca buku manual kamera Anda
Bacalah instruksi manual yang ada dalam box kamera Anda! Hal
ini menjadi sangat penting agar kita dapat mengetahui bagaimana kamera kita
dapat bekerja dan bagaimana kita dapat memaksimalkan pengunannya. Kamera
digital yang diproduksi akhir-akhir ini memiliki berbagai macam menu dan
fasilitas yang mungkin bagi sebagian dari kita kurang jelas dan kurang begitu
memahaminya. Ada fasilitas video, focusing
pattern, metering modes, ISO setting dan noise reduction yang mungkin sedikit banyak Anda belum begitu paham
benar cara penggunaannya. Untuk itu diperlukan membaca manual book dan sertakan
selalu dalam tas kamera Anda!
Tips-tips ini mungkin
sedikit berguna bagi Anda, selamat berkarya
Diakses dari
otodidakfotografi.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)
Cute Calendar :D
translator :)
Source: http://www.amronbadriza.com/2012/06/cara-memasang-widget-translate-di-blog.html#ixzz2OpGNtuCj
my twitter :3
Facebook Badge
Blog Archive
Followers
Pages
About Me
Powered by Blogger.
Copyright San Valentina | Designed by WPThemesExpert | Blogger Template by Blogger Template Place